Aku Pergi ke Korea oleh Marcelina


Halo, kenalin aku Marcelina seseorang yang berasal dari Malang dan sedang menikmati keseharian di Ibu Kota Jakarta. Aku udah menjadi penikmat KPop sejak tahun 2009, iya zaman Taemin Shinee masih bisanya minum susu di MV Ring Ding Dong bukan Soju, zaman VIPs punya inside joke “Taeyang is forever alone” padahal sekarang mah malah dia dulu yang pecah telur, dan Jessica masih member SNSD. Hahaha, iya, setua itu! Karena itu, pasti ada lah rasa keinginan buat terbang ke Korea Selatan. Gak muluk-muluk sih awalnya, asalkan Korea Selatan walaupun gak di Seoul gapapa deh. Dan percaya atau gak, akhirnya keinginan itu tercapai juga. Itu semua berkat teman-teman bersama BWAM Trip yang sangat membantu.

Jadi kemaren tuh aku gak sendirian buat pergi ke Korea Selatan, karena gak mungkin banget buat aku jalan sendiri ke Negara orang. Aku bersama dua temanku, yaitu Disfira dan Nadia, bersama-sama menikmati indahnya kota Seoul dan sekitar. Sungguh pengalaman yang gak bisa terlupakan buat kami.

Kok bisa sih? Gimana ceritanya? Berawal dari awal tahun 2017 sekitar bulan Maret, dengan Disfira tiba-tiba saja membicarakan tentang liburan di tengah percakapan kami. FYI, aku dan Disfira adalah teman SMA dan memang kami pernah beberapa kali membahas tentang liburan, tapi biasanya kami hanya berencana untuk pergi ke pulau-pulau yang ada di Indonesia. Kala itu, secara gak sengaja Disfira mengajakku untuk pergi ke Korea. Masih ingat percakapan Disfira yang mengatakan, “Gimana kalo kita ke Korea?”. Awalnya pun gak yakin karena yang ada dipikiran pasti budget-nya agak lumayan nih. Tapi setelah memikirkannya (gak cukup matang tbh HAHA), aku menyetujuin ajakan Disfira. Lalu aku menanyakan tentang bagaimana kami ke sana dan bersama siapa. Disfira bilang kami ke Korea bertiga bersama salah satu temen dia, Nadia, dan menjelaskan kalo nanti kami akan menggunakan travel and tour agent. WHAT???? Yang ada dipikiran cuma “aduh, pasti bakal keiket sama jadwal” , “hmm gabisa nyantai dong” , “rombongan rame-rame gitu kayak anak SMP?” , “Nadia? Aku gak begitu kenal, bisa gak ya mingle well sama dia?”. Itulah yang ada di pikiranku saat pertama kali tahu tentang rencana liburan ini.

Unexpected! Ternyata setelah kami membuat grup chat di Line untuk membicarakan segala sesuatu untuk liburan ke Korea ini benar-benar jauh dari yang aku perkiraan sebelumnya. Pertama, Nadia ternyata orangnya seru banget walaupun kami baru sekali atau dua kali bertemu dan kami udah seperti teman yang udah lama kenal. Kedua, Disfira dan Nadia mengatakan bahwa mereka telah memilih BWAM Trip. Alasannya karena BWAM Trip menyediakan paket trip dengan affrodable price ditambah gak terikat sama jadwal layaknya agen-agen tour lainnya. Serius, itu sih benar-benar jadi pilihan yang tepat banget buat siapapun yang pingin jalan-jalan ke luar negri tanpa harus ribet ngurus sendiri tapi gak mau ribet juga terikat jadwal. Awalnya sempat ngerasa ragu, karena jujur belum pernah aku dengar tentang BWAM Trip. Tapi mereka bilang, kalo misalkan ini cuma sekedar agen abal-abal kenapa bisa masuk promote di IG? Dari situ aku memantapkan diri buat join dan membayar DP. Oh iya, satu lagi nih enaknya kalo sama BWAM, kita tuh bisa bayar DP dulu lalu nyicil, gak harus bayar full di depan gitu. Beneran deh gak nyesel milih BWAM Trip.

Persiapan awal

Persiapan yang kami lakukan adalah menulis kemana saja kami ingin kunjungi, lalu apa saja yang kami ingin makan di sana. Sejujurnya sih aku gak terlalu tahu tentang Seoul dan Korea Selatan walaupun aku seorang Kpopers, yang aku tahu hanya beberapa tempat yang udah sering banget disebut di drama dan acara variety show. Selain itu gak tahu deh, peta Seoul aja gak tau bentuknya gimana. Akhirnya si Disfira ini yang banyak perannya dalam menentukan itinerary, selanjutnya baru aku dan Nadia menambahkan. Dari hari pertama landing di Korea, kami udah menyusun mau kemana aja. Mengumpulkan beberapa tempat yang dekat biar jadinya gak kehabisan waktu di jalan gitu. Download aplikasi untuk mempermudah kita di sana juga seperti Kakao Map dan Kakao Metro. Kakao Metro ini sangat mendukung banget karena dari situ kita tahu jadwal plus rute subway yang kita butuhkan untuk menuju suatu tempat.

Lalu jangan lupa untuk mempersiapkan paspor dan visa, untuk paspor sekarang kita bisa daftar via online bukan? Tapi aku kemaren masih manual sih dan gila itu aku dan Nadia harus ke kantor imigrasi Malang dari jam 6 pagi, itu aja kami udah dapet nomer antrian 30an. Untungnya sih kami berdua gak ada yang terlalu telat kemaren hehehe. Untuk visa lagi-lagi dibantuin sama BWAM Trip, tinggal kasih aja form yang udah kita isi, paspor, fotokopi KTP, surat rekomendasi dari bank, rekening koran, dan surat keterangan dari perusahaan (ini bagi yang sudah bekerja di suatu perusahaan ya, untuk yang freelance aku kurang tahu sih).

Saat Keberangkatan

Aku berdomisili di Jakarta, Nadia di Malang, dan Disfira di Jogja, sedangkan BWAM Trip sendiri juga berasal dari Jakarta. Jadi meeting point kami adalah di bandara Seokarno Hatta pada 3 November 2017, pukul 20:00 di belakang hokben. Masih inget nih aku kejadian hari itu, Disfira dan Nadia yang udah sampai di bandara Seokarno Hatta dari siang dan aku yang masih bekerja pada hari itu. Aku memutuskan untuk kerja dulu karena jujur aja sayang banget sama cuti kalo mau cuti setengah hari atau satu hari. Akhirnya, akupun baru berangkat ke bandara sekitar jam setengah 5. Udah agak panik sih karena itu hari Jumat, tahu sendiri kan gimana Jakarta bisa mendadak macet? Kalo misal sampai telat, pasti bakal nangis lah aku. Untungnya semua berjalan lancar, gak begitu macet seperti yang diperkirakan. Mungkin karena berangkat lebih awal dan belum waktunya jam pulang kantor biasanya kali ya? Hmmm sekitar pukul 18:40-an aku bertemu dua temanku itu.

Di bandara juga kami bertemu dengan beberapa teman lainnya, teman sesama anggota BWAM Trip yang berangkat tanggal 4 November 2017. Sebelumnya, dari BWAM Trip udah ada grup chat di Line dan sempat ada technical meeting, di situ kami dijelaskan tentang jadwal keberangkatan, apa aja yang kita butuhkan, cara ambil uang dari ATM di Korea, ATM bank apa aja yang dapat dipergunakan dan setor jadwal itinerary ke tour guide BWAM Trip. Lebih ke konsultasi untuk hidup di sana nanti gimana sih, and they helped a lot. Tapi sayangnya waktu itu aku salah memperkirakan waktu, aku kira acara technical meetingnya pukul 15:00 WIB tapi ternyata acara udah dimulai dari pukul 13:00 WIB, akhirnya gak jadi dateng. Untungnya beberapa hari sebelum itu kami sudah mengadakan group call dengan semua member yang ikut trip ini plus Kak Cindy, Kak Cindy inilah yang nantinya bakal jadi tour guide (tour leader) kita di Korea. Loh? Katanya bebas tanpa ada schedule dari travel agency, kok ada tour guidenya? Iya, kalo kita bingung kita bisa bertanya ke Kak Cindy ini atau kalo memang butuh tour guide bisa sama Kak Cindy juga.

Sabtu, 4 November 2017

It’s The DAAAAAAAAAAAY. Kami menempuh sekitar 7 jam perjalanan tanpa transit. Ini enak, jadi tinggal tidur aja apalagi kita berangkat dari Jakarta sekitar pukul 00:05 WIB. Berasa cuma pindah tidur aja sih, setelah capek juga seharian yang lumayan panjang karena banyak yang harus dilakukan dan menahan kantuk karena tidak terbiasa untuk bangun sampai selarut itu. Bangun-bangun udah pagi, sekitar pukul 05:00 WIB di jam tangan (kalo pake jam tangan mana bisa update sendiri kan jamnya, jadi agak kaget gitu deh waktu ngintip jendela udah terang banget sedangkan di jam masih terpampang jelas masih subuh). Ternyata itu udah sekitar pukul 07:00 waktu setempat kali ya, kurang tahu juga. Karena di monitor tv pesawat pun hanya ada WIB dan KST. Bangun tidur, lalu sarapan. Gak lama setelah itu, waktunya kita landing. Agak deg-deg-an, jujur aja nih masih gak percaya aja bisa berada di Incheon!

Kami tiba sekitar pukul 10:00 KST di Incheon, kami beserta para rombongan berfoto bersama lalu kami menuju imigrasi untuk pengecekan paspor dan visa, setelah itu kami menunggu koper kami. Setelah semuanya sudah mendapat kopernya masing-masing, kami menuju tempat untuk membeli kartu transportasi dan belajar bagaimana caranya menarik uang di ATM Korea hahahahaha. Sedikit memakan waktu di sini karena ternyata gak semua ATM bisa menerima kartu ATM yang maestro atau cirrus, lebih banyak yang kartu visa. Jadi sekitar 2 jam kita menghabiskan waktu di bandara. Pukul 12:00 KST akhirnya kami semua menuju penginapan di daerah Hongdae. Pada siang itu cuaca di Seoul cukup menyenangkan, cerah dan sejuk, suhu sekitar 14⁰C.

Menuju penginapan

Dari Incheon airport kami menggunakan subway dan gila gila gila gegara ini nih kami harus angkat koper kami naik turun tangga. FYI aja nih, di sana stasiunnya emang ada escalator tapi juga banyak yang masih pake tangga manual dan lift juga hanya untuk orang tua dan isabilitas. Oh iya mereka juga rapi waktu naik escalator, berbaris di sebelah kanan kalo gak mau jalan dan mengkosongkan lajur kiri khusus untuk orang yang terburu-buru. Ini efektif banget sih, jadi mau seramai apapun stasiun gak bakal ada penumpukan penumpang kaya di stasiun Tanabang. Dari stasiun ke Mama & Papa Guest House, tempat kami menginap, itu sekitar 1km jauhnya geng. Serasa deket kok, ini karena emang jalannya yang enak dan sangat ramah untuk para pejalan kaki.

Senja di Itaewon bukan di Jakarta

Sesampainya kami di guest house, dibuat takjub sama tempatnya yang lucu banget. Jadi kayak ruko gitu, lantai dasarnya café, tempat penginapan kita di lantai 4 dan lantai 5, dan di basementnya ada noraebang (tempat karaoke yang biasa ada di k-drama itu). Dan bentuk kamar kami tuh dormitory, ramean gitu berasa jadi idol Korea. Schedule kami pada hari itu adalah ke konser EPIK HIGH “We’ve done something wonderful”. Gimana beli tiket konser di luar negeri? Butuh apa aja ? Pake credit card? Jawabannya sih cuma satu, butuh BWAM Trip! Hahahahahah. Aku gak pernah nonton konser di luar negeri, jadi ini emang first concert aku. Makasih banget BWAM yang lagi-lagi membuat liburanku semakin memorable. Sebelum berangkat ke tempat konser, kami menemui teman kami yang menawarkan untuk meminjamkan coat kepada kami, karena menurut perkiraan cuaca Seoul akan dingin untuk 3 hari ke depan sampai 9⁰C. Lalu kami bertemu staff BWAM Trip yang membantu kami mendapatkan tiket konser, Daniel oppa, di daerah dekat Hongik University. Tenang aja, Daniel oppa ini mampu berbicara bahasa Inggris, jadi komunikasi kami lancar.

Konser EPIK HIGH

Amazing!!! Keren!! Parah! Itu ungkapan yang aku bisa ungkapin buat konser EPIK HIGH waktu itu, memang gak sebesar konser BIGBANG atau konser-konser boy group lainnya, tapi memang sangat memuaskan. Ditambah guest star yang unexpected banget, IU. Kapan lagi bisa nonton IU secara live? Kemungkinan kecil juga kalo IU bakal dateng ke Indonesia kan? Untuk tempat konsernya ada di daerah Itaewon, cukup jauh dari Hongik University dan kita menggunakan subway. Sempat ada rasa panik dan cemas karena konser dimulai pukul 19:00 KST dan kami masih berada di stasiun Itaewon pada pukul 17:30 KST. Kami pun harus berjalan kaki lagi sekitar 2km dari stasiun ke venue. Lucky us, everything went smooth.

Sesampainya di tempat konser, masih banyak yang mengantri. Tapi di sini agak ada sedikit kesulitan karena gak banyak staff yang bisa berbahasa Inggris. Proses penukaran tiket pun berlangsung cepat tanpa harus menunjukkan paspor dan kami mendapatkan nomor urut. Lalu kami berbaris sesuai grup yang sudah di kelompokkan berdasarkan nomor yang tertera di tiket. Gak lama kita mulai masuk tempat konser nih, sekali lagi yang berbeda adalah gak ada pengecekan yang ketat seperti di Indonesia. Masuk mah tinggal masuk aja.

Seusai konser pukul 22:00 KST, kami yang meningalkan venue konser bermodalkan Kakao Metro dan map ini akhirnya sampai di stasiun. Kami memutuskan membeli susu karena kami merasa lapar, lalu kami baru sadar seharian kami belom makan besar. Kami hanya makan odaeng, ttokpokki, dan sebagainya di rombong kaki lima saat menemui teman kami tadi. Itu adalah salah satu kenikmatan yang hqq! Serius, mungkin ini rasanya kalo orang luar kota Malang yang mencoba bakso Malang di rombong pinggir jalan, enaknya bikin terngiang! Setelah membeli susu di minimarket dalam stasiun, kami pulang. Sekitar pukul 22:30 KST kami baru tiba di daerah penginapan kami, Udah malam dan cukup sepi tetapi gak ada rasa khawatir karena selama kami di jalan kami merasa aman, gak ada cat calling seperti biasanya yang kita temui di Indonesia atau mas-mas yang bergerombol dan melihat kami dengan intens. Sesampai di Mama & Papa’s Guest House dengan perasaan sangat bahagia, kami mandi lalu beristirahat. Gak cuma bahagia aja, capeknya pun baru berasa, rasanya kaki ini mau dicopot aja kalo bisa.

Minggu, 5 November 2017

Kpop Day! Kami menyebutnya hari ini adalah Kpop day, karena kami berencana untuk berjalan-jalan ke kantor-kantor agency Kpop. Siapa tahu kan kalo kita beruntung kita bisa ketemu idol di sekitar kantor agency-nya? Pukul 10:00 KST kami memulai petualangan kami, berawal dari sevel pojokan untuk mengisi perut dan di lanjutkan pencarian ATM sekitar Hongdae. Seriusan nih, masih kepo ATM mana yang bisa pake kartu maestro / cirrus hahahah. Dan tanpa sadar, kami sudah cukup jauh dari penginapan tetapi hasil masih nihil. Sudah kami coba ke ATM Hana Kb Bank pun gak bisa, akhirnya kami sedikit menyerah. Jadi mending kalo ke Korea bawa uang secukupnya ya, jangan terlalu bergantung dengan ATM.

Memang rencana kami akan ke YG karena di peta terletak dekat dengan Hongdae, dan itu ternyata deket banget sekitar 3km dari penginapan kami. Kami bisa melihat gedungnya dari jauh, we were on the right path! Merasa beruntung banget. Setelah sampai di YG office gak ada siapa-siapa hanya pak satpam aja, lalu ke mini market yang terkenal banget karena emang berada di seberang jalan YG office. Setelah itu kami ke Sungai Han, tetapi kami gak pergi ke bagian sungai Han yang ada tulisan “I love Seoul”. Layaknya sungai-sungai lainnya, sejuk dan banyak warga yang sengaja bersepeda dan bersantai di kawasan ini.

 

Di sebelah mini market deket YG office

Setelah dari Sungai Han kami kembali berjalan menyusuri Gang Nam dan melewati SM Entertainment office dan JYP building yang dahulu hanya bisa kami lihat dari layar laptop. Lalu kami mencari makan karena itu sudah sekitar pukul 15:00 KST dan kami sangat merindukan makan berat. Akhirnya kami tiba di restoran dagkalbi. Restoran ini menyediakan khusus ayam, kami berasumsi restoran ini halal karena tidak ada babi dalam menunya. Porsi makan di Korea ini, wow, banyak! Kami aja memesan dua porsi untuk kami bertiga. Sampai ahjumma yang jual tuh ngotot kenapa pesan dua padahal kan kami bertiga. Side dish yang disajikan sangat banyak gak cuma kimchi doing, ada acar lobak, daun slada, nori, air es. Semua itu disajikan secara cuma-cuma alias gratis.

Mari berbelanja

Lalu kami mencoba mencari vintage store yang berada di sekitar situ menurut blog yang kami search sebelum berangkat ke Korea. Oh iya, waktu itu setiap ada ATM kami selalu coba loh. Segigih itu kami. Tadaaaa akhirnya kami menemukan satu bank yang ternyata bisa menggunakan kartu maestro / cirus yaitu IBK Bank (Industrial Bank of Korea). Langsung deh kami mengambil uang secukupnya untuk hidup 2 hari kedepan. Alhamdulillah. Kami menghabiskan siang kami di K-Star road berfoto dengan boneka-boneka lucu dan menikmati district kalangan atas Seoul tersebut.

Petang pun datang dan kami memutuskan untuk ke daerah Hongik University. Bukan untuk bertemu Daniel oppa lagi, tapi disitu terkenal dengan tempat belanja yang cukup murah dan lengkap. Cewe banget deh! Dari kaos kaki, skin care, sampai baju-baju lucu pun ada disitu. Beneran deh kami di sana udah kaya banteng liat kain merah, we went mad! Gila-gilaan belanjanya. Banyak promo skincare yang ditawarkan pula. Kaos kaki yang lucu-lucu pun terpampang hampir di setiap toko yang kami lewatin. Gak berasa hingga pukul 22:00 KST dengan tangan penuh belanjaan menutup hari kami.

Senin, 6 November 2017

Hari ketiga kami di Seoul, sudah mulai terasa capek tetapi masih banyak tempat yang ingin kami kunjungin. Kamar kami yang semula cukup rapi kini sudah mulai bertumpukan tas kresek. Betul, kantong plastik hasil semalam hahaha, kami masih belum merapikan barang belanja kami. Bangun tidak terlalu pagi, sekitar pukul 09:00 KST dan Hongdae pun masih terlelap. Bergegas lah kita mandi dan mempersiapkan diri, hari itu Seoul 9⁰C, dingiiiiinnnn. Aku memutuskan menggunakan double sweater hari itu. Perjalanan yang cukup panjang ke Haneul Park. Aku kurang tahu Haneul Park ini apa, aku pikir taman bermain atau taman yang banyak pepohonan gitu. Lagi musim gugur pula pohon-pohon di Korea bagus banget, merah, kuning, hijau, di langit yang biru deh pokoknya.

Haneul Park

Kami turun di stasiun dekat World Cup stadion dan menyebrang jembatan, lalu kami naik tangga menuju Haneul Park. Well ini bukit, serius. First time naik anak tangga segitu banyaknya, capek? Iya lah, gak mungkin nggakk *nyolot*. Beneran capek emang, 500 anak tangga aja ada kali. Eh, tapi ada yang bikin semangat yaitu setiap berapa anak tangga ada tulisan “1100 kkal”, maksudnya ya udah membakar berapa kalori gitu. Korea Selatan sepertinya emang Negara yang cukup concern dengan penampilan, bukan hal yang jarang juga melihat anak SMA cewek yang udah pake make up. Gak menor sih, tapi liptint dan blush udah dipake lah, buat anak cowoknya pun juga jago banget buat mix and match baju. Indah, gak hanya kotanya dan alamnya tetapi warganya pun *insert shy emoji here*.

Sungguh, pepatah “Perjuangan tak pernah mengkhianati” itu benar adanya.

Setelah menempuh ratusan anak tangga dan membuang ribuan kalori (alhamdulillah, diet kilat) terbayar. Haneul park is such a good place. Mau buat foto-foto tuh Instagram-able banget, buat pre-wedding photo juga cakeup. Ilalang tinggi warna coklat terpampang luas dan rapi. Dan kami pun tanpa membuang waktu langsung pose deh bergantian buat bekal pulang dan posting di Instagram. Kebetulan kami bertemu bapak-bapak yang bisa berbahasa inggris dan beliau pun menawarkan diri untuk memoto kami. Baiknya bapak-bapak tersebut, tapi emang cukup ramah sih penduduk Korea. Banyak juga dari mereka (rata-rata para orang tua alias para Halmoni dan Haraboji) yang coba ngajakin ngobrol tapi kami gak bisa banyak menimpali karena terhalang bahasa, jadi seringnya hanya bisa membalas dengan senyuman.

Gyeongbogkung Palace

Perjalanan berlanjut ke Gyeongbogkung Palace, tapi sebelumnya kami mencari makan karena kami membutuhkan proper meal hari itu. Kami memutuskan untuk berhenti di KFC yang berada di mall dekat World Cup Stadium karena di foodcourt rata-rata mengandung babi nih masakannya. Untuk KFC di Korea gak ada paket nasi ya, jangan minta paket super besar! Dan di Korea ini self service, sehabis makan kami diwajibkan untuk merapikan sisa makanan kami dan membuang ke tempat sampah yang sudah tersedia, dipilah-pilah pula tempat sampahnya dari yang sisa makanan sampai plastik. Udah gak ada lagi deh gerakan kumpulin ditengah.

Sesampainya di Gyeongbogkung Palace udah sore dan last minute banget deh hampir tutup. Kami menyewa baju tradisional (hanbok) seharga 10.000 Won/2 jam. Lucu banget ini berasa berasa jadi Jang Geum si pembantu istana. Gak sampe 2 jam, kami lalu melanjutkan perjalanan berburu oleh-oleh di daerah Myeongdeong. District ini emang pusat oleh-oleh, dan yang cukup mengagetkan para penjual di sana banyak yang bisa berbahasa Indonesia.

Dari kiri ke kanan : Kak Cindy, Aku, Nadia, DIsfira

Selasa, 7 November 2017

Hari itu kami berencana untuk pergi ke Nami Island, pulau ini terkenal menjadi tujuan wisata favorit pada musim gugur. Ingat drama Winter Sonata gak? Iya betul, pulau ini adalah tempat syuting drama tersebut. Perjalanannya cukup memakan waktu karena kami harus menempuh jarak selama 2jam dari Seoul menggunakan subway lalu dilanjutkan shuttle bus. Harga shuttle bus untuk ke Nami Island dan Petite France sekitar 15.000 won untuk perjalan pulang pergi. Setelah sampai pun ternyata setelah kami membeli tiket masuk kami masih harus menyebrang menggunakan feri untuk sampai di Nami Island. Pemerintah Korea sangat mendukung dalam sektor pariwisata ini, karena kami sebagai turis sangat dimudahkan.

Untuk menuju tempat yang hits (tempat syuting Winter Sonata) cukup jauh dan kami gak sampai ke sana, cukup di sekitar pintu masuk saja. Kemudian kami pergi ke Petit France karena waktu yang makin sore kami takut untuk kembali terlalu malam setelah mengetahui jarak tempuh untuk kembali ke Seoul. Petit France memang petit hahah kecil sih tapi seru aja gitu. Lebih mirip tempat wisata seperti Museum Angkut di Batu gitu deh. Buat foto-foto bagus banget, banyak spot yang bisa digunakan. Jalan menuju Petit France ini berkelok-kelok ala Lembang, kalo gak tahan mending tidur deh daripada muntah. Perjalanan juga cukup lama sekitar 45 menit hingga 1 jam.

Malam terakhir di Hongdae

Kami kembali ke Seoul dan sampai di stasiun Sangsu (stasiun dekat penginapan kami) sekitar pukul 18:00 KST. Kami berencana berjalan-jalan ke Hongdae, desas desusnya Hongdae ini kawasan gaul. So, kami bersemangat! Lagi pula aku adalah fans dari salah satu K-Models yang memiliki toko di sekitar Hongdae, kalo dilihat dari Kakao Map sih hanya 900m dari penginapan. Ok! Tanpa pikir panjang kami pun menjelajahi Hongdae. Ternyata benar, namanya Hongdae tuh surganya anak muda. Gak ada yang gak lucu. Buat barang-barang yang dijual pun relative murah, banyak café-café dan club, noraebang, tempat main game, dan banyak toko-toko. Ada juga perform street artist. Bisa kebayang kan, ini serunya lebih dari pasar malem!

Hongdae tuh rame banget, walopun itu hari biasa banyak juga para karyawan yang pulang kerja ketemu teman-temannya dan hang out di Hongdae. Apalagi kalo malam minggu, udah pasti banyak love birds berkeliaran yang bikin sirik. Malam itu adalah malam terakhir kami di Korea, sedih sih tapi cukup puas. Kami sudah mencoba berbagai masakan khas Korea. Bikin kangen lho rasanya.

Rabu, 8 November 2017

Hari terakhir di Korea, Kami harus berada di Incheon Airport pada pukul 14:00KST. Tapi ada yang terlupakan,yaitu kami belum sempat beli oleh-oleh makanan. Yang terpenting itu susu pisang, karena itu udah jadi favorit kami selama kami di Korea. Bukan hanya itu, susu pisang ini memang terkenal karena banyak muncul di drama korea. Kemasan yang unik rasa yang enak, perpaduan yang pas sekali! Kami bergegas setelah mandi pagi untuk pergi ke Lotte Mart yang berada di dalam Seoul Station. Untungnya stasiun tersebut gak terlalu jauh dari tempat penginapan kami. Kami memperkirakan dalam waktu 2 jam kami bisa membeli apa yang kami butuhkan dan kembali dengan tepat waktu sebelum berangkat ke Incheon Airport.

Realita tak seindah wacana, ternyata kami sedikit meleset dari perkiraan, kami sedikit terlambat dan hasilnya kami terburu-buru. Seoul Station ini besar banget jadi kami bingung deh harus kemana untuk menuju ke Lotte Mart. Untuk di Lotte Mart-nya sendiri, kami melakukan jurus seribu tangan gerak cepat. Gak nyampe 15 menit kami udah mendapatkan apapun yang kami butuhkan. Seperti yang aku bilang sebelumnya, pemerintah Korea ini mendukung banget dalam sektor pariwisata, jadinya kami sering mendapatkan tax refund ketika berbelanja di beberapa store apabila kami menunjukkan paspor. Ini daya tarik tersendiri lho! Ada yang langsung cashback saat itu juga ada yang baru bisa di-claim ketika nanti di Incheon saat akan pulang.

Naik van hitam ke Bandara

Kami terkena panic attack di saat perjalanan kembali ke penginapan karena Seoul Station yang besar dan jalan keluar dan masuknya pun berbeda. Kami tersesat ditambah waktu kami sudah sangat sedikit karena kami harus tiba lebih awal ke penginapan. Kak Cindy dan yang lainnya pun sudah mencari kami. Untuk menuju Incheon Airport, kami dan rombongan menyewa taxi van karena kami telah membayangkan betapa susahnya apabila kami naik subway, koper yang berat dan anak tangga yang banyak. Maka dari itu kami harus berangkat lebih awal. Singkat cerita akhirnya kami bisa menemukan kereta menuju Sangsu, gak lama setelah itu kami sampai dan berlari ke penginapan dengan membawa barang belanja yang banyak dan berat. Last minute banget deh, semuanya juga udah siap.

Baru pertama kalinya naik van dan ternyata gitu ya rasanya jadi idol yang kemana-mana naik van hitam. Nyaman, di dalemnya juga ada wifi dan tv nya. Seoul gak macet seperti Jakarta, jadi lancar-lancar aja kami sampai di Incheon Airport sekitar pukul 13:00 KST. Segalanya berjalan lancar, kami sampai di Jakarta pada pukul 22:00 WIB. Pengalaman yang tak terlupakan!

Gosh

I am a language trainer based in Jakarta, Indonesia. I love traveling, like a lot. I enjoy walking around, language immersion in different places, have a cup of coffee at some unfamiliar coffee shop, embrace the history or art in many different museums. I love coming across people and blending with new culture. I like having conversations with new people, blogging the stories and inspire people.

32 Comments

  • Nadia Aprilia
    February 26, 2018 at 8:37 AM

    Ini nih yang ditunggu-tunggu ~

  • Alvin
    February 26, 2018 at 8:43 AM

    waaahhhh…. perjalanan yang sangat seru sekali ka👍

    • Marcelina (@linataa)
      February 26, 2018 at 11:00 AM

      Makasih kak! Ayo sesekali ikut trip bwam biar ngerasain sensasinya hoho 🙌

  • Dis (@Disfira)
    February 26, 2018 at 8:51 AM

    Seandainya kita tiap minggu bisa PP, we would be the luckiest people on earth~

    • Marcelina (@linataa)
      February 26, 2018 at 11:01 AM

      Seandainya 🙁 mendadak kangen lagi pingin kesana huhuhu

      • Dis (@Disfira)
        February 26, 2018 at 5:30 PM

        Yuk menggendutkan tabungan lagi. Habis itu kembali hedon di Ewha sama Hongdae~

  • gita ramadhani putri (@gitamadha)
    February 26, 2018 at 9:11 AM

    Keren 👍🏼Semoga bisa kesana lagi..

  • TA (@triandriaa)
    February 26, 2018 at 9:40 AM

    I envy you banget kak!!! Ah seru banget gitu liat ceritanya aja, apalagi ngalamin langsung. Aku aja yang udah punya wacana dari lama mau kesana aja blm kesampean sampe sekarang. Pengen liat IU langsung 🙁 huhuhu.

    • Marcelina (@linataa)
      February 26, 2018 at 11:03 AM

      Semoga deeeh kamu bisa ngalamin langsung segera. Ih serius deh seru banget huhuh

  • Tenri S. Istiqamah
    February 26, 2018 at 9:47 AM

    Ini paling lengkap seruu

  • Aryo
    February 26, 2018 at 10:40 AM

    Kisah makan habis nonton konser lucu sih wkwkwk

  • Vitamei
    February 26, 2018 at 10:44 AM

    Gilaaaaa yaa 😍😍, jadi makin makin pingin ke korea. Wonderful story bangeett 💕💕

  • Izzah
    February 26, 2018 at 10:47 AM

    Asik banget sih kaaaaak, bacanya serasa ikut pergi juga. Ditunggu yaaaa cerita trip selanjutnya!

  • Estri Hariyana S (@thoelthoel)
    February 26, 2018 at 11:10 AM

    Awal baca masalah kpop2 ganyambung sama sekali dan sempat tak tertarik melanjutkan. Tp untungnya itu cuma dikit, dan cerita day 1 smpe last day nya seru😂. Gapernah kepikiran punya mimpi ke korea tapi abis baca ini…. AAAA !! MAUUUU !!!!! Dan kyknya BWAMTRIP ini juara bgt deh ah . Duh sebel jd mau 🙁

  • Danny
    February 26, 2018 at 11:14 AM

    Ihh kok seru banget sih Lin, enak ya bisa fleksibel gitu jadwalnya fiks gw nabung dulu nihh buat ke sana!

  • ✩ (@1amknowme)
    February 26, 2018 at 11:17 AM

    WAH KEREN NIH!

  • Julia J.
    February 26, 2018 at 7:25 PM

    Seru banget! T_T semoga aku juga ada kesempatan kesana juga!

  • Estiati Kusuma Wardhani
    February 27, 2018 at 9:41 AM

    aaa seru banget ciiiii, jadi pengen nyobain trip ke korea jugaa. thankyou referensinya yaa huhu *brb siapin budget* 😀

  • Lia
    February 27, 2018 at 5:16 PM

    Cerita nya seru banget kak😭😭😭 jadi pengen ke korea next year bareng bwamtrip😭😭 tapi kalo nginap nya sesuai yg kita mau itu bisa nda ya😭 terus pulang nya misalnya hari jumat tapi mau pulang sendiri hari minggu itu bisa gak yaa? :”

    • Marcelina (@linataa)
      March 1, 2018 at 9:38 AM

      Ada paket trip yg lebih dr 5 hari kok . Nanti coba tanya miminnya bwam ajaaah. Soalnya kalo aku kemaren ambil 5 hari aja huhuhu

      • Lia
        March 3, 2018 at 6:24 AM

        udah tanya kak kemarin tapi ngga bisa TT plan nya mau ke busan akomodasi pake akomodasi sendiri tapi jatuhnya tetep bayar 9jt 😂😂

  • prajna gatha
    March 3, 2018 at 7:17 PM

    Waahh sumpah keren banget. Bagi pecinta oppa dan makanan korea, ini bener2 yg ditunggu2. I wish aku bisa kesana juga via trip bwam. Great experience. Semoga taun depan bisa kesana lg~~~

  • Denok
    March 5, 2018 at 3:32 PM

    Bisa banget jadi catatan buat yang mau trip ke korsel yaaa.. Nice story.. 😆

Comments are closed here.

Advertisement




trazy.com

Get On Your Language

Klook.com